• Home
  • About
twitter instagram Email

CONFINEMENT


Mata Salsa masih setengah tertutup ketika ia menjerang air di ketel; baru sepenuhnya terbuka ketika ia membuka lemari dan tidak mendapati gelas bersih. Ia menghela napas dan mengedarkan pandangan ke penjuru apartemennya. Pantas saja; satu gelas bertengger di bagian lengan sofa (posisi yang berbahaya, ia tahu; ia juga bingung bagaimana gelas itu bisa belum jatuh juga), satu gelas lain ada di meja kerjanya, dan satu lagi di atas kulkas. Ketiganya, ia sudah tahu tanpa perlu melihat, berisi ampas kopi pagi tiga hari kemarin. Rasa-rasanya ampas di gelas di atas kulkas sudah siap jadi tempat tumbuh jamur. Salsa tidak peduli; bentuk kehidupan di masa-masa penuh kematian, sehina apapun, harus diapresiasi.
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Older Posts

hello

Zetta, 23

I write, therefore I am.

find me

  • twitter
  • instagram

tags

  • writing (9)
  • di belakang (8)
  • poem (7)
  • a day in life (4)
  • prose (4)
  • english (3)
  • ke depan (2)
  • photo (2)
  • instagram (1)
  • short story (1)

recent posts

archive

  • ▼  2019 (11)
    • ▼  Oct 2019 (1)
      • di belakang: ep. 7 - apa yang harus dilakukan sete...
    • ►  Sep 2019 (1)
    • ►  Aug 2019 (1)
    • ►  Apr 2019 (2)
    • ►  Mar 2019 (4)
    • ►  Feb 2019 (2)
  • ►  2018 (14)
    • ►  Oct 2018 (2)
    • ►  Sep 2018 (4)
    • ►  Aug 2018 (5)
    • ►  Jul 2018 (3)

this week's favs

  • di belakang: ep.1 - perang sendiri
  • di belakang: ep.6 - jurusan jakarta-sumedang
  • di belakang: ep.2 - tinggal
  • di belakang: ep.5 - layang-layang
  • ampas

Created with by ThemeXpose