yang lebih menakutkan dari pukul tiga pagi

by - 12:00:00 PM


[trigger warning: this post implicitly talks about suicidal ideation and/or (general indication or symptoms of) depression. please refrain from reading the post if it's going to make you uncomfortable. please do take care of yourself, thank you!]

-

yang lebih menakutkan dari hantu adalah manusia.
kemudian, yang paling menakutkan dari manusia adalah kesendiriannya dan pikirannya pada pukul tiga, karena pada pukul tiga pagi stasiun dalam kepala sedang ramai-ramainya. kereta berisi pikiran jahat berangkat sementara akal sehat berserakan di belakang garis kuning, tertinggal di peron lengang, kemudian terusir dan terpaksa pulang.

yang paling menakutkan dari manusia adalah pikirannya, karena bagaimana bisa kau sembunyi dari bising kepala sendiri pada pukul tiga pagi? sumbat telinga? tutup mata? peduli apa mereka; kau akan kalah dan musuhmu akan jaya; memaksa isi kepala berkhianat pada yang punya. apalagi pada pukul tiga.


tapi ada yang kau tidak tahu: ada yang lebih menakutkan dari pukul tiga pagi.


ialah pukul sepuluh dan pukul dua serta jam-jam di antaranya saat matahari masih ada.

-

pada pukul tiga pagi semua orang punya perang yang sama dalam kepalanya. semua orang diizinkan kalah; tidak ada risiko di balik luluh lantak bentengnya. tangis dalam tidur bisa jadi tenda darurat untuk kumpulan jiwa yang tersayat.

namun, pada pukul sepuluh hingga dua semua orang bisa membangun kembali garis pertahanannya. semua luka sudah dijahit empat jahitan kemudian dibersihkan, sementara saya hanya bisa diam di antara puing-puing kewarasan yang tersisa. berjuang sendiri; bantuan tidak jadi datang, karena saya dengar gerbong kereta berisi akal sehat dibajak pikiran gelap.

pada pukul tiga pagi semua orang tidur, atau tidak tidur; bukan masalah. langit dan kehidupan di bawahnya punya jatah waktu untuk padam sementara.

tapi pada pukul sepuluh hingga dua, mata mereka nyalang dan mampu kembali berfungsi dengan sempurna,

walau mungkin fana.
tidak apa-apa, membangun kefanaan juga butuh keahlian  yang saya tidak punya. mata saya nyalang, tapi hanya mampu memandang nanar langit kamar. saya tidak punya perisai fana: jiwa telanjang ditikam suara dalam kepala; semangat hidup sekarat dirajam senjata.

-

banyak puisi berbicara tentang betapa mengerikannya pukul tiga pagi.

namun, kuberi tahu kali ini bahwa bagiku ada yang lebih menakutkan dari pukul tiga pagi: pukul sepuluh dan pukul dua serta jam-jam di antaranya saat matahari masih ada,

karena semua orang berusaha hidup,


tapi saya hilang arti,
kemudian pasrah digerogoti mati.



Jatinangor, 13 September 2018
ζ



----------------------------------------------------------
picture: Mecca's skyline
taken on 30/12/2017, with Lenovo S850, edited with VSCO

You May Also Like

1 comments

  1. Hi Zetta, I love love love this work! Hope to see moreeee of your writings after thesis.

    Love,

    SA.

    ReplyDelete