hal yang saya sadari setelah menulis lima episode di belakang adalah bahwa di belakang menjadi hal yang paling menantang; hal yang harus saya terjang setelah asik menulis puisi atau prosa yang lebih bebas. ketika menulis di belakang, saya harus dalam keadaan sadar secara penuh, karena sulit bagi saya menahan diri untuk mengungkapkan proses berpikir dan merasa terlalu banyak ketika menulis untuk publik.
di belakang jadi jauh lebih membingungkan ketika puisi atau prosanya tidak didasarkan kepada hal yang kompleks dan bisa diceritakan (lihat: layang-layang dan di belakang ep.5). begitu pula dengan ampas. apa yang saya bisa katakan lebih jauh ketika inspirasi ampas datang hanya dari ketika saya benar-benar kehabisan gelas untuk menyeduh kopi pagi, dan saya senang sekali melihat gumpalan ampas kopi di bak cuci? sedangkan bagian kedua dari ampas adalah murni sebuah adegan fiksi?
karena kebingungan-kebingungan ini, maka lahirlah seri baru; sebuah lawan dari di belakang: baik dalam segi fiksi-nonfiksi, maupun segi proses berpikirnya. saya sebut ini sebagai "ke depan".
jika di belakang lebih menyerupai esai personal yang menceritakan proses berpikir dan merasa sebelum karya saya lahir, ke depan adalah karya yang merupakan interpretasi selanjutnya dari karya yang sudah ada. dan karena saya memiliki bekal kelas menulis delapan pertemuan di awal tahun 2017, interpretasi baru dari karya saya sendiri akan saya bentuk sebagai cerita pendek.
sejujurnya, saya belum banyak mencari kesempatan menulis cerpen. pun setelah membuat dua cerpen dalam dua tahun terakhir, saya masih merasa cerpen adalah hal yang sulit dan baru bagi saya. masalah menahan diri untuk tidak bertele-tele dan mengemas konsep dalam jumlah kata yang terbatas adalah kesulitan yang paling terasa. tapi, tidak ada salahnya untuk mulai belajar (lagi), yang saya mulai lewat ke depan.
sejujurnya, saya belum banyak mencari kesempatan menulis cerpen. pun setelah membuat dua cerpen dalam dua tahun terakhir, saya masih merasa cerpen adalah hal yang sulit dan baru bagi saya. masalah menahan diri untuk tidak bertele-tele dan mengemas konsep dalam jumlah kata yang terbatas adalah kesulitan yang paling terasa. tapi, tidak ada salahnya untuk mulai belajar (lagi), yang saya mulai lewat ke depan.
semoga ke depan bisa menjadi langkah yang lebih mudah diambil. toh, manusia pada hakikatnya akan bergerak maju, bukan terus-terusan melihat masa lalu.
cheers,
ζ
---------------------------------------------------
flock of birds of Mecca
taken with Lenovo S850 on 30/12/2017
edited with VSCO